Mengikuti rangkaian blog Pahlawan Lokal kami sebelumnya, kami percaya bahwa penting untuk terus menyoroti tokoh-tokoh di balik kancah kuliner Indonesia karena mereka memainkan peran penting dalam memberi makan dunia gastronomi Indonesia. Untuk angsuran ketujuh dari seri Pahlawan Lokal kami, kami memiliki Ayu Linggih, Pendiri Rosalie Cheese di Bali dan Jakarta.

Makanan fermentasi selalu menjadi passion Ayu Linggih dan latar belakangnya di bidang food science membuatnya mendirikan Rosalie Cheese, sebuah perusahaan food tech yang memproduksi produk makanan artisanal melalui inovasi berbasis pasar. “Idenya berawal ketika saya melihat permintaan keju alami di Indonesia semakin meningkat, tetapi pasokan produk lokal yang terbatas dan produk impor yang harganya mahal. Apalagi jumlah peternakan sapi perah kecil di Indonesia yang semakin banyak, menyediakan pasokan susu yang melimpah dengan harga yang kompetitif,” jelas Ayu.

Ketika Ayu melihat bahwa hasratnya memenuhi permintaan pasar, ia mulai memproduksi produk keju berkualitas tinggi yang dapat bersaing dengan produk internasional dan sesuai dengan selera lokal.

Ayu menjelaskan, Keju Rosalie terutama memproduksi keju asli Indonesia dari bahan-bahan segar pertanian tanpa pengawet dan pewarna makanan. “Tujuan kami adalah menciptakan keju spesial dengan sentuhan unik pada cita rasa lokal, yang dikembangkan sesuai dengan cita rasa lokal dan internasional,” lanjut Ayu.

Keju berkualitas tinggi di Indonesia sebagian besar diimpor dan biasanya sangat mahal karena pajak impor dan nilai tukar yang tinggi. Hal ini menjadi tantangan terutama bagi hotel dan restoran yang hanya mengandalkan keju impor. Di sisi lain, sebagian besar penduduk setempat hanya mampu membeli keju dengan harga lebih rendah, yaitu keju olahan bermutu rendah. Dengan Rosalie Cheese, Ayu bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan memproduksi keju alami lokal berkualitas tinggi dengan kisaran harga menengah, memberikan nilai lebih baik daripada produk impor dan kompetisi lokal.

Tumbuh dalam keluarga wirausaha, orang tua Ayu selalu mendorong dia dan saudara-saudaranya untuk mencoba sebanyak mungkin dan tidak takut gagal. “Hubungan yang kuat dan dukungan dari keluarga saya memainkan peran penting dalam perjalanan saya sebagai pendiri Rosalie Cheese,” katanya.

Tentu saja ide-ide inovatifnya juga datang dengan tantangan. Tantangan terbesar yang dihadapi Ayu dengan Rosalie Cheese adalah sulitnya menarik pelanggan lokal karena selera dan kesukaan yang berbeda terhadap keju. “Kami perlu menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk mengulangi produk kami,” kata Ayu. Setelah periode pengembangan produk dan pengujian pasar, Rosalie Cheese mulai menarik pelanggan domestik dengan menyesuaikan rasa mereka dan bekerja sama dengan para koki untuk menunjukkan cara-cara yang menyenangkan untuk memakan produk mereka, seperti dengan membuat resep menggunakan keju mereka.

Ayu percaya bahwa setiap daerah di dunia memiliki keunikan tersendiri dalam hal produk susu. Dengan Indonesia, iklim, variasi kehidupan tanaman dan tanah akan mempengaruhi rasa keju yang dihasilkan. Menurutnya, orang akan memiliki keinginan untuk mencoba berbagai asal keju – seperti halnya kopi. Ayu juga melihat bahwa tren makanan di Indonesia pasti menuju ke arah yang lebih sehat, kemasan yang berkelanjutan dan produsen yang bertanggung jawab.

Untuk pembaruan, daftar ke enews kami dan pantau terus Instagram, Facebook, dan . kami Twitter.