Untuk waktu yang sangat lama, saya pikir cabai terpedas di Indonesia adalah cabai rawit alias cabe rawit. Kemudian suatu hari saya melihat habanero dijual, dan lihatlah, mereka disebut cabe gendot dalam bahasa Indonesia karena bentuknya yang meledak-ledak. Cabai ini diproduksi di dataran tinggi Dieng. Jika Anda tahu di mana Bandung, maka itu adalah di sekitar daerah itu. Agak masuk akal, karena panasnya cabe gendot cocok dengan iklim Dieng yang sejuk. Dan hanya untuk membuat diriku benar-benar jelas, cabe gendot jauh lebih panas dari cabe rawitjadi pastikan untuk memakai sarung tangan untuk menangani ini.
Ini adalah pertama kalinya saya memasak dengan habanero, jadi saya sangat berhati-hati dengan berapa banyak cabai yang digunakan. Ternyata saya harus menambahkan lebih banyak, seperti dua kali lipat atau setidaknya 50% lebih 🙂 Konon, hidangan tempe ini masih pembunuh. Dan, jika habanero tidak tersedia, ganti saja dengan cabai rawit yang pernah ada.