Wajiko adalah jajanan/kue tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan kukus (ketan) dan dimasak lebih lanjut dengan gula aren, santan, dan daun pandan.
Nasi yang sudah matang kemudian disebarkan dan diratakan dalam loyang. Setelah mendingin hingga suhu kamar, kami memotongnya menjadi potongan-potongan kecil dalam bentuk berlian (er, oke, belah ketupat atau jajaran genjang lebih tepatnya secara geometris).
Kebetulan, dalam permainan kartu, berlian diterjemahkan sebagai wajik. Jadi, Anda tidak seharusnya memotong wajik menjadi persegi.
Apa yang Anda butuhkan untuk menyiapkan wajik (nasi ketan Indonesia dalam gula aren dan daun pandan).
Sejauh resep makanan ringan/makanan penutup/kue Indonesia, wajik adalah salah satu yang paling sederhana untuk disiapkan. Anda hanya membutuhkan 4 bahan:
Keempat bahan tersebut sangat penting dan tidak boleh diganti dengan yang lain. Nah, jika terpaksa, Anda bisa menggunakan ketan hitam (black ketan) sebagai pengganti ketan putih, tetapi Anda benar-benar membutuhkan ketiga bahan lainnya dan ketiganya tidak boleh diganti sama sekali.
Steamer dan cara mengukus ketan yang benar
Untuk membuat wajik, Anda membutuhkan steamer untuk mengukus ketan putih. Anda bisa menggunakan kukusan bambu, kukusan stainless steel, atau bahkan keranjang kukusan yang disertakan dengan penanak nasi Anda jika cukup besar untuk menampung nasi. Terlepas dari pilihannya, berikut adalah tips saya untuk berhasil mengukus ketan:
- Pastikan ada cukup air di panci bagian bawah untuk mengukus sekitar satu jam. Saya akan menyarankan sekitar 2 “air di panci bawah.
- Pastikan air sudah mendidih dan terlihat banyak uap sebelum mengukus ketan.
- Untuk amannya, lapisi keranjang kukusan Anda dengan handuk dapur bersih, atau kertas roti yang berlubang-lubang kecil (lebih kecil dari ukuran ketan) sebelum Anda menambahkan ketan. Anda tidak ingin ketan itu jatuh ke panci bagian bawah alih-alih tetap berada di keranjang kukusan.
- Pastikan ketan dikukus hingga al dente (lunak dan empuk saat digigit). Saya tidak bisa cukup menekankan poin ini. Karena saya tidak yakin bahwa kita semua memiliki suhu yang sama di kompor kita dan tergantung pada ukuran kukusan Anda (dan karenanya kedalaman nasi), waktu mengukus akan bervariasi. Untuk menguji kematangan, ambil satu sendok kecil nasi kukus dan makanlah. Jika Anda menyukai teksturnya, maka saat itulah Anda harus berhenti mengukus. Sekedar referensi, pada panci kukusan stainless steel 8″ saya, saya perlu mengukus selama 1 jam dengan api sedang.
Cara menyajikan wajik
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, wajik berarti berlian, seperti pada setelan berlian dalam satu pak kartu. Kue mendapatkan namanya dari bentuk khusus ini, jadi pastikan untuk memotongnya menjadi berlian, bukan persegi atau persegi panjang.
Wajik selalu disajikan pada suhu kamar, jadi meskipun Anda dapat menyimpan sisa makanan di lemari es, pastikan untuk mengeluarkannya dari lemari es dan hanya menyajikannya setelah kembali ke suhu kamar.